Wednesday, February 6, 2013

Evaluasi Gerbang Raja (Ahmad Fauzi "HMI")


Evaluasi Gerbang Raja ;
Terkait dengan telah berjalannya roda kepemimpinan Ibunda Rita Widiasari selama 3 (Tiga) periode sebenarnya banyak yang harus kita benahi agar “hak rakyat untuk sejahtera” benar – benar terealisasi.
Adapun mengenai tanggapan – tanggapan dari Lembaga kepemudaan atau KNPI menyatakan puas dengan hasil kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara. Dengan landasan data yang kuat dan sebagian besar pengurus KNPI adalah SKPD – SKPD yang berada diposisi Kepemeritahan kab. Kutai Kartanegara. Oleh karenanya wajar – wajar saja mendapatkan respon yang positif dari lembaga tersebut.
Namun lain hal dengan HMI Cabang Tenggarong, kami menilai bahwa  masih banyak kekurangan yang harus kita benahi dalam menjalankan  konsep kepemerintahan atau Gerbang Raja. Dari sudut pandang Umum kami menilai bahwa :
-       Pelayanan SKPD/PNS/pejabat pemerintan yang kurang ber-Etik, yang condong mengeluarkan kata – kata yang tidak patut untuk ditiru dan tidak pantas dilakukan oleh pejabat. Seperti yang terjadi pada saat mahasiswa  mengurus beasiswa beberapa bulan lalu, yang cukup menghebohkan dan memberikan citra yang negative kepada Pelaksana Gerbang Raja tersebut terkhusus Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara.

Solusi : diberhentikan atau diberikan pembinaan ke para penjual sayuran yang amat sopan di pasar tangga Arung (semoga Allah memuliakan mereka)

-       Penyeleksian yang sesuai dengan Fit and Properties (kepatutan dan kelayakan) PNS yang ada dikutai kartanegara dan siap mengabdikan dirinya untuk ditempatkan di manapun dia tempatkan.. karna yang menjadi permasalahan kita saat ini adalah penumpukan PNS di kota.. sehingga hal ini membludak dan membuat tidak efektifnya perputaran Roda Kepemerintahan. Karena kebanyakan PNSnya disbanding objek pekerjaannya.

Solusi : Transfer PNS ke desa – desa yang ada dikutai kartanegara.. karena tiap kecamatan dan desa sangat membutuhkan SDM yang handal.

-       Pemanfaatan APBD yang maksimal, karena sungguh memalukan katika silpa Periode ini sebesar 3 T.. hal ini salah satunya disebabkan oleh adanya aturan – aturan yang memimbangkan SKPD – SKPD terkait sehingga APDB yang ada tidak bisa dimaksimalisasikan. Adanya penumpukan proyek yang tidak bisa dikerjakan oleh Dinas PU, Kelambanan panitia Lelang dalam mendistribusikan proyek –proyek yang ada.

Solusi : Bupati harus memback-up SKPD yang ada agar ketika menggunakan APBD tidak terjerat Hukum serta memberikan pembagian/penorganisiran team Panitia lelang atau mempercepat proses pelelangan agar tidak ada pemunpukan yang akan menjadi mubadzir.

-       Mengenai Pendidkan, kami mendengar dan merasakan hal yang sangat menyedihkan ketika saat ini Pendidikan mulai dipraktekkan sebagai ajang eksploitasi orang tua/Wali murid karena pembelian buku tiap semester kurang lebih menghabiskan sekitar + Rp 600.000,-, sedangkan kurikulum kita mustahil berganti setiap semester. Dengan adanya perlakuan seperti ini pendidikan seolah – olah hanya khusus untuk orang kaya saja.
-       Mengenai infrastruktur, begitu banyak dipehuluan sana sekolah – sekolah yang kurang mempunyai fasilitas yang baik, bahkan tidak pantas disbut lembaga pendidikan padahan fasilita adalah alat untuk mendukung perbaikan kualitas SDM yang ada di kabupaten kukar. Kemaluan yang sangat besarpun terlihat karena kita adalah Kabupaten terkaya dinusantara.

Solusi : awasi dan tindak para oknum proyek praktis yang tidak efektif dan condong merugikan orang tua/Wali. manfaatkan 20% anggaran pendidikan agar bisa disubsidi,


-       Bupati dan Fungsionarisnya sering membicarakan Uang triliunan. Namun, untuk mengelola pasar saja sampai sekarang belum ada hasil yang bisa dibanggakan untuk rakyat menengah kebawah…

Solusi : Kerja jangan hanya bicaara….

Friday, February 1, 2013