Friday, November 13, 2020

DUNIA KECAM EMMANUEL MACRON & MAJALAH TABLOID HEBDO

Berkali – kali Tabloid Charlie Hebdo telah melakukan penghinaan terhadap symbol suci umat Islam dengan menggambar sosok agung Nabi Muhammad Saw dengan tampilan yang melecehkannya.

Pada tahun 2006, cover tabloid Charlie Hebdo terdapat gambar orang Arab berserban hitam, dengan judul: "Mahomet débordé par les intégristes" ("Muhammad kewalahan oleh fundamentalis"), lalu ada balon berisi tulisan "C'est dur d'être aimé par des cons" ("sulitnya dicintai oleh sebagian kaum bodoh").

Tahun 2011, cover Charlie Hebdo berjudul “Sharia Hebdo”, bergambar seorang Arab berserban dengan balon berisi kalimat “hukum cambuk 100 kali kalau tidak mati ketawa”. Di dalam tabloid ini, ada kartun-kartun yang mengolok-olok perilaku yang mereka sebut “syariah” dan di cover belakang, ada gambar laki-laki yang buruk sekali, dengan hidung merah seperti badut, ditulis “Mahomet”, dengan kalimat “Islam itu cocok dengan humor”. Di dalam tabloid itu, Mahomet yang dimaksud oleh Editorial adalah  Muhammad”. Di akhir kalimat disebutkan “Muhammad Rasul Allah”.

Tahun 2012, Charlie Hebdo kembali membuat karikatur yang amat keji tentang Nabi Muhammad, lalu 2015 merbitkan karikatur tentang Nabi dan terjadi penembakan atas kru Charlie Hebdo. September 2020, Charlie Hebdo mempublikasi ulang karikaturnya itu. Padahal sudah jelas banyak nyawa yang melayang akibat publikasi yang dilakukan oleh tabloid Charlie hebdo tentang karikatur itu. Hal ini menyimpulkan bahwa tabloid ini memang dengan sengaja ingin membuat  pemeluk agama Islam marah dengan melecehkan symbol suci Agama Islam.

Sebagai tabloid sekuler yang menyebarkan konten – konten kartun kontroversial, tabloid satire ini justru di dukung oleh Presiden Francis Emmanuel Macron dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat. Di lain sisi Presiden ini juga mengatakan kelompok Islamis telah menciptakan budaya paralel di Perancis yang menolak nilai-nilai, adat istiadat, dan hukum negara. Atas pernyataan tersebut tentu memancing reaksi umat Islam dunia atas segala bentuk fitnah yang dilancarkan.

Sebagaimana yang disampaikan Presiden RI bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan. "Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Teroris adalah teroris. Teroris tidak ada hubungannya dengan agama apapun.

Mendukung sumber fitnah seperti yang dilakukan oleh presiden Francis terhadap Tabloid Carlie Hebdo adalah  bentuk kebencian mereka terhadap Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang dimana Francis sebenarnya adalah salah satu negara yang terlibat mendukung kelompok teroris di suriah. Selain itu mereka dengan sengaja menampilkan sosok agung Nabi Besar Muhammad Saw agar masyarakat dunia tidak melihat Islam sebagai Agama yang damai dan berkeprimanusiaan.

Atas dasar itu DPW Ahlulbait Indonesia Kalimantan Timur melakukan aksi didepan umum untuk mengutuk Tabloid Charlie Hebdo yang secara terus menerus membuat karikatur yang melecehkan kehormatan Nabi Muhammad Saw dan mengecam tindakan Presiden Francis yang mendukung  Karikatur tersebut serta menyebarkan Islamphobia.