Sunday, October 20, 2013

Sekulerisasi Vs Agama





Sekulerisasi Vs Agama

Dalam fenomena pendidikan dipandang perlu pembahasan lanjut mengenai sekulerisasi structural yang terjadi didalam pandangan kita sehari – hari. Sekuler atau nama lainnya adalah pemisahan antara Agama  dengan urusan lain baik politik, ekonomi, pendidikan, hukum, fashion dan lain – lain. Karena dalam pandangan sekularisma Islam hanya di masjid saja, zikiran, ritual sholawatan dan sejenisnya,.. begitu pula agama lain dianggap hanya berada ditempat ritual saja.. selepas dari itu manusia bebas sebebas – bebasnya.
Padahal Agama adalah pandangan hidup yang mempunyai nilai filosofis ketauhidan, kemanusiaan, Sosial, Ekonomi, Pengetahuan, dan lain - lain. Nilai universal inilah yang mengantarkan Agama menjadi kebutuhan setiap manusia. Agama menjadi pegangan khalayak ramai, Agama adalah fitrah di dalam sanubari setiap manusia, Agama pemersatu suku – suku, bangsa – bangsa, ras, kelompok, grup, komunitas dan perkumpulan – perkumpulan lainnya.
Walaupun kita menyadari bahwa pembawa agama pada saat ini ada yang tidak bisa membawakan agama secara kaffah (total), yang mengatasnamakan agama untuk memperkaya diri. Namun perlu kita pahami dan sadari bersama Fungsi yang sangat fundamental dalam beragama adalah menjadi berkah bagi seluruh alam. Kita bisa bayangkan ketika satu orang yang beragama menjadi orang yang baik,mulia dan bermoral, pasti agamanya juga di pandang sebagai ideology yang baik. Namun sebaliknya ketika satu irang yang melakukan perbuatan criminal, korupsi, dan tercela pasti agama pula lah yang menjadi korban kejelekan pandangan. Mungkin dari perlakuan inilah laihnya kaum Ateis (Tidak Beragama) karena keecewaan.
Adapun orang yang mempunyai logika yang kokoh pasti beranggapan bahwa yang keliru dalam hal sekulerisasi ini adalah pandangan materilasitik yang membius para ulama – ulama, pendeta – pendeta, ustadz – ustads, rabi – rabi dan alim Agama lainnya. Pandangan tentang materi inilah yang seharunya kita bendung selaku umat beragama, bukan Agamanya, karena agama tidak mengajarkan kita tentang korupsi, agama tidak mengajarkan kita tentang memperbudak kaum untuk kepentingan pribadi, agama tidak mengajarkan tentang berbuat dzolim, durhaka dan menjadi penghianat.
Dan bagi para pemuka agama yang menjadi contoh atau teladan yang baik, yang menjadi penjaga risalah kebenaran, yang menjadi Pembina hati  dan tumpuan jiwa – jiwa yang kosong. Hendaknya berlaku dan bertingkah seperti Agaman yang kokoh secara pemikiran dan mulia secara perbuatan, agar agama ini tidak dipandang sebagai candu, dan agar Tuhan yang di bawakan oleh  agama melalui agamawan tidak di pandang telah mati.
 


By : Ahmad Fauzi

No comments:

Post a Comment