Sekulerisasi Vs Agama
Dalam fenomena pendidikan dipandang
perlu pembahasan lanjut mengenai sekulerisasi structural yang terjadi didalam
pandangan kita sehari – hari. Sekuler atau nama lainnya adalah pemisahan antara
Agama dengan urusan lain baik politik,
ekonomi, pendidikan, hukum, fashion dan lain – lain. Karena dalam pandangan
sekularisma Islam hanya di masjid saja, zikiran, ritual sholawatan dan
sejenisnya,.. begitu pula agama lain dianggap hanya berada ditempat ritual
saja.. selepas dari itu manusia bebas sebebas – bebasnya.
Padahal Agama adalah pandangan hidup
yang mempunyai nilai filosofis ketauhidan, kemanusiaan, Sosial, Ekonomi,
Pengetahuan, dan lain - lain. Nilai universal inilah yang mengantarkan Agama
menjadi kebutuhan setiap manusia. Agama menjadi pegangan khalayak ramai, Agama
adalah fitrah di dalam sanubari setiap manusia, Agama pemersatu suku – suku,
bangsa – bangsa, ras, kelompok, grup, komunitas dan perkumpulan – perkumpulan
lainnya.
Walaupun kita menyadari bahwa pembawa
agama pada saat ini ada yang tidak bisa membawakan agama secara kaffah (total),
yang mengatasnamakan agama untuk memperkaya diri. Namun perlu kita pahami dan
sadari bersama Fungsi yang sangat fundamental dalam beragama adalah menjadi
berkah bagi seluruh alam. Kita bisa bayangkan ketika satu orang yang beragama
menjadi orang yang baik,mulia dan bermoral, pasti agamanya juga di pandang
sebagai ideology yang baik. Namun sebaliknya ketika satu irang yang melakukan
perbuatan criminal, korupsi, dan tercela pasti agama pula lah yang menjadi
korban kejelekan pandangan. Mungkin dari perlakuan inilah laihnya kaum Ateis (Tidak
Beragama) karena keecewaan.
Adapun orang yang mempunyai logika yang
kokoh pasti beranggapan bahwa yang keliru dalam hal sekulerisasi ini adalah
pandangan materilasitik yang membius para ulama – ulama, pendeta – pendeta,
ustadz – ustads, rabi – rabi dan alim Agama lainnya. Pandangan tentang materi
inilah yang seharunya kita bendung selaku umat beragama, bukan Agamanya, karena
agama tidak mengajarkan kita tentang korupsi, agama tidak mengajarkan kita
tentang memperbudak kaum untuk kepentingan pribadi, agama tidak mengajarkan
tentang berbuat dzolim, durhaka dan menjadi penghianat.
Dan bagi para pemuka agama yang menjadi
contoh atau teladan yang baik, yang menjadi penjaga risalah kebenaran, yang
menjadi Pembina hati dan tumpuan jiwa –
jiwa yang kosong. Hendaknya berlaku dan bertingkah seperti Agaman yang kokoh
secara pemikiran dan mulia secara perbuatan, agar agama ini tidak dipandang
sebagai candu, dan agar Tuhan yang di bawakan oleh agama melalui agamawan tidak di pandang telah
mati.
By
: Ahmad Fauzi
No comments:
Post a Comment