Saturday, June 1, 2013

Nasionalisme dan Moral (By : Ozy PTKP HMI Tenggarong 2013)


Di dalam kehidupan yang penuh dengan nuansa global ini, ada berbagai bentuk kultur yang merusak kultur essensial dari sebuah peradaban sebuah bangsa. Adanya tiupan – tiupan kapitalisme,peodalisme dan hedonism menambah berkurangnya nilai – nilai kemanusiaan dengan harapan yang fana mencapai tujuan materi/materilsme.
Ambisi memperkaya diri makin ditonjolkan dengan dialektika – dialekika kesejahtraan yang digambarkan dengan kemegahan gedung, kecanggihan kendaraan, kepongahan harta benda tanpa melihat kondisi sekitar yang carut – marut, pelecehan seksual dimana – mana, kriminalitas meraja lela,  tawuran pelajar semakin berkembang, bentrok aparat dan rakyat semakin memanas, caci – maki tak jarang terdengar di media – media antar elemen satu dengan elemen lainnya.
Arah dan tujuan bangsa ini semakin  memudar dengan rusaknya moral anak bangsa dan orang tua bangsa. Funding father peraih kemerdekaan hanya dijadikan tokoh untuk bernostalgia tentang masa lalu tidak ada bedanya dengan seseorang yang menonton film india dengan menghayati sambil menitikkan air mata, tanpa menjadikan karekter membangun dan berjuang adalah hal yang prioritas. Nasionalisme hanya sekedar pahaman yang tidak terorientasi pada realitas.
Jadi tidak heran ketika moral bangsa ini semakin terpuruk jika persepsi nasionalisme kepada Negara tidak tertanam dalam jati diri anak bangsa, terutama steak holder (perangkul kebijakan) bangsa ini.
Karena paradigm (pola pikir) yang terbentuk dewasa ini disetiap pejabat/SKPD kebanyakan adalah bagaimana mereka mencari hidup di Negara, bukan menghidupi Negara serta mengabikan diri untuk Negara. Tidak seperti para pahlawan yang menumpahkan darah untuk kemerdekaan Bangsa. Mungkin hal seperti ini bisa dikatakan “Air susu dibalas dengan Air Tuba/pengkhianat jasa para pahlawan” Wajar saja Indonesia yang kita cintai ini mempunyai banyak hutang, banyak pengangguran, tekanan ekonomi semakin kuat menerpa kaum – kaum proletar. kedzoliman merata “yang lemah merampas hak orang lemah”
Tak heran moralitas anak bangsa semakin terpuruk, karena Nasionalisme tidak terhanyati dalam bentuk realitas dari sebagian besar pejabat di Indonesia. Yang hanya mengejar proyek program tanpa melihat konstribusi prioritas dari program tersebut. Kemandirian Ekonomi tidak lagi ditonjolkan karena masyarakat Indonesia tidak seperti Investor Asing yang bisa menyogok mareka untuk mengeksploitasi bumi pertiwi ini.
Perlu disadari…
Hilangnya nasionalisme membuat orang buta .. buta karena materi…
Hilangnya nasionalisme membuat orang menjual negaranya …
Hilangnya nasionalisme mengubah kaum miskin menjadi perampok, penjahat Dll…
Hilangnya nasionalisme memicu pertempuran antara masyarakat satu dengan yang lainnya…
Hilanggnya nasionalisme  menjadikan seorang manusia berevolusi sebagai penghianat Negara.


Karea apapun sukunya,Ras,Budaya,Pulau bahkan agamanya pasti pengajarkan tentang Nasionalisme, kecintaan kepada negaralah yang membuat moral bangsa ini semakin membaik dalam keterikatan Bhineika Tunggal Ika.

2 comments:

  1. Nasionalisme adalah suatu hal yang memudar di jaman sekarang, perlu ada pendidikan nasionalisme di sekolah-sekolah, kunjungan balasan ya ke blog saya www.goocap.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. perlu adanya penguatan Ideologis .. dan kesetiaan pada pancasila untuk menjaga NKRI.... konsep yang ideal harus di dukung dengan moral yang ideal pula,,, sebagaiman cinta identik dengan yang di cintai...

      Delete