Sudah menjadi hal yang sangat umum ketika manusia
mencari jati dirinya karena pada fitrahnya manusia mempunyai fikiran dan hati
yang selalu merespon fenomena – fenomena yang ada menjadi sebuah pertanyaan –
pertanyaan dan selalu mencoba untuk mencari jawaban tentang arti kehidupan.
Banyak cara orang dalam menyikapi problema ini, ada yang menacuhkannya seolah –
olah tak perduli dan ada juga yang mencarinya dengan serius tanpa henti walau
kegalauan menimpa diri.
Pencarian jati diri selayaknya kian hari kan semakin
mendewasakan terutama bagi para pemuda yang mempunyai banyak keutamaan,
diantaranya :
1.
Secara Fisik
Di
dalam Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan Pasal 1 ayat 1
mengatakan bahwa : “Pemuda adalah warga negara
Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”. Umumnya diusia
tersebut, pemuda mempunyai kondisi kesehatan yang baik, waktu yang panjang, tenaga yang prima dan gerak yang gesit.
Kelebihan
fisik yang dimiliki oleh pemuda adalah kondisi yang paling ideal dalam
kehidupan manusia. Yang dimana posisi usia muda berada ditengah – tengah antara
usia dini dan usia lanjut. Jadi berbanggalah yang pada saat ini masih di usia
muda, anda – anda semua berada dipuncak kenikmatan dunia.
2.
Secara Psikis
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai
individu maupun dalam kehidupan dengan lingkungannya. Sedangkan secara
etimology Psyche yang artinya Jiwa. Pemuda dalam bingkai kejiwaan adalah
kombinasi yang tepat dalam pembahasan ini.
Ada
hal lain yang terdapat didalam diri seorang pemuda sehingga orang – orang usia
lanjut pun sering mengistilahkan dan menyebut dirinya “berjiwa muda” serta
tidak jarang kita melihat para pengurus organisasi kepemudaan di Indonesia rata
– rata berusia 30 tahun keatas. Bahkan kementerian kepemudaanpun di urus orang
– orang yang tak muda lagi. ada apa gerangan dengan semboyan Pemuda sehingga
menjadi pusat perhatian semua kalangan ?
Beberapa
perkara yang ada dibenak kita tentang kondisi kejiwaan pemuda adaalah tentang
semangat yang menggebu – gebu, rasa ingin tahu yang berapi – api, pengalaman
yang terus dicari – cari, pertemanan yang menimbulkan simpati, kreatifitas yang
selalu terproduksi, perjuangan dengan nilai independensi, keinginan yang harus
terlengkapi dan banyak yang lainnya.
Di
usia muda manusia dituntut dengan berbagai kebutuhan – kebutuhan ekonomis
sehingga mengharuskan baginya untuk mencari pekerjaan dengan berbagai kemampuan
dan profesi yang dimilikinya. usia 20 s/d 27 tahun adalah masa transisi yang
dimana pemuda dituntut untuk membangun mahligai rumah tangga yang penuh cinta
guna menciptakan generasi pejuang. Pemuda dituntut pula untuk berbakti pada
keluarga dengan memenuhi kebutuhan – kebutuhan ekonomi sebagai balas budi
karena telah di sekolahkan/di kuliahkan.
Pecahnya
konsentrasi membuat pemuda gamang dan terpuruk dalam menentukan sikap serta
arah juang sehingga kadang melupakan tujuan yang sebenarnya dicita – citakan. Walaupun
saya yakin dihati yang terdalam anak – anak muda pasti menginginkan orang –
orang disekelilingnya bahagia, bahkan hanya dengan melihat orang – orang
tersenyum adalah hal yang menggelorakan hatinya.
Ujian,
Cobaan, goncangan, hempasan dan terpaan akan menjadi kekuatan yang mengkristal
jika mampu dihadapi dengan mentalitas yang kokoh. Kenyataan pahit dan system
yang tidak mendukung selayaknya menjadi alasan bagi pemuda untuk berjuang
menciptakan suasana yang kondusif, melihat banyaknya pemuda desa dan kota yang
tak kerja, meningkatnya angka kemiskinan dan kolepsnya perusahaan – perusahaan
tambang.
Memaknai
perjuangan bukan hanya ketika teriak – teriak dijalan, bakar – bakar Ban mobil
dan membuat rekomendasi – rekomendasi yang kemungkinan besar hanya akan menjadi
bungkusan kacang, berjuang bukan hanya memprovokasi emosi dengan issue – issue
yang tidak bertanggung jawab. Bagi saya, memaknai perjuangan adalah merubah
cara fikir masyarakat yang konsumtif menjadi produktif dan itu hanya bisa
dilakukan oleh Pemuda. Maka yang harus berubah terlebih dahulu adalah cara
berfikir pemuda. Hilangnya independensi kita karena kita mencari materi di
perusahaan – perusahaan swasta, jadi PNS, dan profesi – profesi lainnya bukan
menjadi alasan untuk menghilangkan spirit revolusi kita selaku pemuda. Tetap
jalani namun jangan lupakan cita – cita yang sesungguhnya, jadikan itu adalah
langkah awal untuk mencari modal (materi dan pengalaman) menuju level
perjuangan selanjutnya yaitu kemaslahatan umat manusia dan bangsa kita. Dan
tentunya dengan tindakan, karena hal itu akan menginsfirasi, dimana insfirasi
sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang akan memunculkan insfirator – insfirator
baru.
Ayo
bangkit apapun profesimu dan dimanapun posisimu…
Ayo
bergerak apapun hobbymu dan apapun keahlianmu….
Ahmad Fauzi (Poji) |