“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas Dunia HARUS DIHAPUSKAN karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan” (Pembukaan UUD
1945)
Sebagai bangsa
yang pernah terdzolimi oleh penjajah Indonesia mencantumkan perlawanan terhadap
bangsa – bangsa penjajah didalam rumusan pembukaan konstitusi Negara. Hal ini
sangatlah pantas dan layak didengungkan karena penjajahan adalah bentuk
perampokan yang nyata untuk memenuhi sahwat birahi akan Sumber Daya Alam (SDA)
dan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa yang dijajah, penjajahan merupakan sifat
hewan buas atau predator yang siap memangsa kaum yang lemah, sifat menjajah
hanya dimiliki oleh kelompok Arogan, sombong, congkak dan rakus.
Dalam ungkapan
lain Ir.Soekarno mengatakan dalam pidatonya yang mengecam penjajah di eranya
sampai era sekarang :
“Dan bagi Israel selama kemerdekaan
Bangsa Palestina belun diserahkan kepada orang – orang palestina, maka selama
itulah Bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel” (Soekarno 1962).
Inilah
ungkapan pemimpin revolusi Indonesia yang pernah mengenyam sakitnya penjajahan
dan tidak dalam waktu yang pendek penjajahan yang dilakukan oleh Belanda +
3 1/2 abad sungguh kurun waktu yang fantastis, tentunya
para Funding Father sampai anak keturunannya tidak akan melupakan kejadian ini
dan kali ini, melalui tulisan ini para anak cucu menuliskan jeritan dan
teriakan anti penindasan. Kita bisa bayangkan para Datuk kita dicambuk, para
datuk kita di hinakan, diperbudak, dilecehkan, disiksa, dilarang untuk pintar,
dijadikan bahan untuk bermain dan dianggap binatang. Mereka menumpahkan darah
dengan segenap jiwa raga untuk kemerdekaan dan sekali lagi untuk anak cucunya,
untuk kita.
Lalu
apakah kita diam ketika penjajahan yang terjadi di bumi Palestine ? apakah kita
diam mendengar seruan Ir Soekarno ? Tidak, karena mulai saat ini dan detik ini
kita serukan kembali tutur kata sang ksatria Indonesia bahwa kami Tidak Melupakan
Sejarah !!!.
Dan kita perlu mengingat kembali bahwa bangsa
ini direbut karena bersatunya Agama atas nama cinta terhadap tanah air,
berbedanya suku, golongan, adat dan istiadat, status social dan profesi
bukanlah hal yang diperdebatkan dan ditonjolkan karena kemerdekaan Indonesia
atas nama kemanusiaan yang adil dan beradab. Begitu pula mengenai pembelaan
kita terhadap Bangsa Palesitne bukan karena kita berbeda wilayah dan bukan
karena kita tidak mempunyai landasan pemikiran, tapi mengangkat harkat dan
martabat kehidupan manusia.
Untuk
memperkuat landasan – landasan pembelaan kita rterhadap palestine saya mengutip
perkataan Karen El-Kawa tentang 14 fakta politik Israel dan kroninya :
1.
Bahwa, pada saat masalah Palestina diciptakan
Inggris tahun 1917, lebih dari 90 persen penduduk Palestina adalah orang Arab,
dan bahwa penduduk Yahudi waktu itu tidak lebih dari 56.000.
2.
Bahwa, lebih dari separuh Yahudi yang tinggal di
Palestina waktu itu adalah para imigran baru, yang datang ke Palestina
pada dasawarsa sebelumnya, guna menghindari penyiksaan di Eropa. Dan bahwa
kurang dari lima persen penduduk Palestina adalah Yahudi pribumi Palestina.
3.
Bahwa, pada waktu itu Arab Palestina menguasai 97,5
persen tanah, sementara Yahudi (penduduk asli dan pendatang) hanyalah menguasai
2,5 persen.
4.
Bahwa, selama 30 tahun pendudukan dan kekuasaan
Inggris, kamum Zionis hanyalah berhasil membeli 3,5 persen tanah Palestina,
sekalipun digalakkan Pemerintah Inggris. Dan bahwa banyak dari tanah ini
dialihkan secara langsung kepada badan-badan Zionis oleh Pemerintah Inggris,
dan bukan karena dijual oleh pemilik Arabnya.
5.
Bahwa, karena itu, pada saat Inggris menyerahkan
masalah Palestina kepada PBB pada 1947, kaum Zionis menguasai tanah tidak lebih
dari 6 persen dari seluruh wilayah Palestina.
6.
Bahwa, meskipun faktanya demikian, Sidang Umum PBB
merekomendasikan agar sebuah "Negara Yahudi" harus didirikan di
Palestina. Dan bahwa Sidang PBB menjamin bahwa "Negara" yang
diusulkan itu akan mendapatkan 54 persen dari seluruh wilayah negeri itu.
7.
Bahwa, segera kemudian Israel menduduki (sampai
sekarang) 80,48 persen dari seluruh wilayah Palestina.
8.
Bahwa, sebagian besar ekspansi teritorial ini
terjadi sebelum 15 Mei 1948, sebelum ditariknya secara resmi pasukan Inggris
dari Palestina, sebelum masuknya tentara Arab untuk melindungi Arab Palestina,
dan sebelum meledaknya perang Arab-Israel.
9.
Bahwa, Israel membagikan 85 persen sumber air di
daerah pendudukan kepada Yahudi dan sisanya 15 persen dibagi untuk seluruh
rakyat Palestina dalam teritori itu.
10.
Bahwa, Amerika Serikat menghadiahi Israel dalam
bentuk bantuan sebesar tiga miliar dolar saban tahun, melebihi bantuan terhadap
negara manapun di dunia.
11.
Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur
Tengah yang memiliki sejata nuklir.
12.
Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur
Tengah yang menolak menandatangani perjanjian nuclear non-proliferation (tidak
membiakkan nuklir).
13.
Bahwa, secara rutin Israel menyita rekening bank,
bisnis, dan tanah dari rakyat Palestina dan menolak membayar ganti rugi kepada
mereka yang kena sita.
14.
Bahwa, pengungsi Palestina adalah pengungsi terbesar
di muka bumi.
Ini adalah 14
poin yang sangat nampak muatan terstruktur atas penjajahan yang dilakukan oleh
Israel dan Negara – Negara sekutunya bahkan dalam hal ini Perserikatan Bangsa –
Bangsa (PBB) juga ikut serta dalam menjajah bumi Palestine. Banyak dari
populasi umat manusia yang beragama dan membaca al-kitab merasa takjub akan
keunggulan klan Yahudi ini, mereka beranggapan bahwa memang ras ini adalah ras
yang unggul baik dari segi pemikiran, lobbying dan kinerja yang lainnya,
sehingga mereka pasrah dan tidak memperdulikan Palestine karena takut
berhadapan dengan kaum yahudi ini.
Dengan sikap
apatisme ini membuat mereka semakin membabi
buta menjatuhkan jiwa – jiwa yang tidak berdosa dan tidak mengerti tentang
apa – apa permasalahan yang terjadi. Sejauh ini sejak 1987 – 2011 sebanyak
7.989 jiwa tewas dan 1.620 diantaranya adalah anak – anak oleh serangan rezim
zionis. Belum lagi dengan tahun – tahun sebelum dan setelahnya yang belum
terdata, saya yakin jumlah ini masih kecil dari yang dibayangkan, dan kita
tengok mengenai korban yang luka – luka, yang terkena Bom Phospor mengakibatkan
orang – orang dan anak – anak palestina menderita cacat seumur hidup (Nusantara
News)
+ 67 tahun Orang -
orang Palestine telah mengenyam pahitnya penjajahan, tidak sedikit
korban – korban yang berguguran sebagai pahlawan menjadi tumbal kemerdekaan,
berbagai aliansi dan front pmbebasan berdiri dan digagalkan, makanan dan
minuman sebagai pembasah tenggorokan
serta pengganjal perut di embargo, bantuan – bantuan Bangsa yang peduli akan
kemanusiaanpun di jegal, wartawan yang mengkhabarkan tentang kedzoliman dan
kebenaran menjadi sasarn timah panas, segala daya dan upaya dilakukan oleh
rezim zionis dengan kekuatan tangan Dunia mampu menghegemoni penduduk dunia
agar Palestine dianggap seakan – baik – baik saja.
Namun para tokoh
– tokoh dunia dan orang – orang yang terketuk hatinya mengeluarkan kritik pedas
terhadap zionis dan menyataka sikap kepedulian terhadap Palestine diantaranya :
1.
Imam Khomaini
(Pemimpin Revolusi Islam Iran)
-
Ketika ditanya
tentang pembelaan terhadap Palestine beliau mengatakan : jelas, kewajiban
setiap muslim, bahkan didaerah paling jauh sekalipun sama dengan kewajiban umat
islam Palestine.
-
Saya
menginginkan umat Islam dunia dan Negara – Negara Islam bergabung dan bersama –
sama mematahkan tangan – tangan penjajah dan pendukungnya. Saya mengajak sluruh
umat Islam sedunia untuk menjadikan hari jum’at terakhir bulan Ramadhan yang merupakan hari – hari lailatul qadr dan
dapat menjadi penentu masa depan palestina sebagai Hari Quds sedunia.
2.
Tony Blair
(Mantan Perdana Mentri Inggris)
-
Palestine mempunyai
hak merdeka dan berdaulat sebagai sebuah Negara
3.
Hugo Chavez
(Presiden Venezuela)
-
Kami akan
mendesak Persatuan Bangsa – Bangsa (PBB) mengakui keberadaan Palestina.
4.
Athaillah Hana
(Uskup Agung Umat Kristen di Al-Quds)
-
Kami akan terus
menyerukan kepada gereja – gereja Kristen sedunia untuk mengecam dan mengutuk
perbuatan Israel yang telah menodai Masjid Al-Aqsha dan melakukan pengeniayaan
terhadap saudara – saudara kita dipalestina
5.
dr. jonsenzal
Jurnalis, SpoT (Presidium Mer.C)
-
Yarusalem milik
semua umat, harus dibebaskan dari zionis Israel.
6.
Cristiano Ronaldo
(Pemain Sepak Bola Asal Portugal )
-
Ketika pertandingan
antara Portugal dan Israel telah selesai ada salah satu pemain Israel yang
ingin bertukar jersey, Ronaldo seketika itu menolak. Meliahat kejadian itu
wartawan menghampiri dan mewawancarai Ronaldo mengenai tindakanya tersebut,
ronaldo berkata “ saya berada di tanah Palestine”.
-
Dan didalam
kepedulian lainnya Ronaldo menyumbangkan sepatu emas miliknya yang bernilai Rp
18,4 Miliar untuk anak – anak palestina di Gaza.
7.
Maher Zain dan
Michael Heart (Musisi asal Lebanon dan Syiria)
Melantunkan lagu
pembebasan palestina masing – masing berjudul “Palestine Tomorrow will be free
dan we will not go down”
Dalam tulisan
ini sebenarnya masih banyak pernyataan – pernyataan tokoh dunia yang
meneriakkan pembebasan terhadap Palestine yang tidak saya tuliskan satu
persatu. Namun yang ingin saya terangkan adalah bahwa dari belahan dunia tak
memandang profesi dan agamanya terus menerus mengecam tidakan – tindakan yang
diperbuat oleh rezim zionis kepada bangsa Palestine.
Kita semakin tersadarkan
dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, sampai tahun ke tahun pendukung
pembebasan terhadap Bangsa Palestine makin membludak, bagaikan air terjun yang
membanjiri bagian bumi.
Momentum demi
momentum goncangan teriakan Bangsa – bangsa akan kemerdekaan bangsa Palestine tak
terbendung lagi. Mereka meneriakkan untuk menghapus Isral dari peta Dunia. Mata
dunia di era ini mulai terbuka lebar dan telah melihat dengan nyata antara
siapa yang menindas dan siapa yang tertindas.
Terakhir yang
ingin saya sampaikan kepada pembaca sekalian adalah bahwa manusia semakin hari
akan semakin beradab, dimana beradap akan tunduk secara otomatis dengan nilai –
nilai kebenaran dan kebenaran pasti akan menang, karena kemenangan milik orang –
orang tertindas. Dari derita yang dialami oleh orang – orang Palestine selayak
dan sepatutnya kita sebagai manusia yang tercipta dengan potensi kebenaran
selalu menggumamkan pembebasan atas nama cinta dan kemanusiaan.
Ahmad Fauzi
Tenggarong
Ahmad Fauzi
Tenggarong