Mengawali
tulisan ini marilah kita brsama – sama menyimak Khutbah Nabi Muhammad Saw
menjelang datangnya bulan Ramadhan yang diriwayatkan oleh sepupu sekaligus
menantunya yaitu Sayidina Ali Bin Abi Thalib KW yang berbunyi ;
“ Wahai manusia,
sesungguhnya telah datang pada kalian “Bulan Allah” yang penuh berkah, rahmat
dan maghfirah yaitu bulan yang disisi Allah lebih mulia dari bulan – bulan
lainnya, hari – harinyapun lebih utama dari hari – hari (dibulan) lainnya, malam
malamnya lebih utama dari malam – malam biasa, detik – detiknya pun lebih utama
dari detik – detik dibulan lainnya. Dimana, pada masa – masa itu kalian
diundang dalam sajian dan jamuan ilahi dan kalian dijadikan tamu istimewa
dihadapan-Nya. Nafas – nafas yang kalian hembuskan (dibulan ini) sama degan
ucapan “tasbih” tidur kalian, tidur yang kalian lakukan adalah ibadah, amal –
amal kalian akan ditrima disisi-Nya, doa – doa yang kalian panjatkan akan
dikabulkan oleh-Nya. Maka, mintalah pada Tuhan kalian dengan ketulusan niat
serta kesucian hati agar dianugerahkan kesuksesan dalam menjalankan ibadah
puasa dibulan ini dan juga dalam membaca kitab suci Al-Quran. Sesungguhnya
hanya orang yang sangat ‘Celaka dan Durjana’ sajalah (ketika Bulan yang mulia
ini berlalu) sedangkan dia tidak mendapat ‘Ampunan Tuhannya’. Ingatlah ketika
kalian lapar dan dahaga tentang bagaimana lapar dan dahaganya (kelak) dihari
pembalasan, perbanyaklah kalian bersedekah pada Fakir Miskin di antara kalian,
hormatilah orang – orang tua diantara kalian, sayangilah anak – anak yang lebih
muda, sambung tali silaturahmi,jagalah lidah – lidah kalian dari
ketergelinciran, palingkanlah penglihatan kalian dari apa – apa yang diharamkan
untuk di lihat, juga bagi yang tak patut didengar oleh telinga – telinga
kalian. Berbelas kasihlah pada anak – anak yatim oranga lain, agar anak – anak
kalian (kelak) mendapat perlakuan yang sama dari orang, bertaubatlah kalian
dari dosa yang kalian pernah perbuat, angkatlah kedua tangan kalian sambil
memunajatkan doa – doa di setiap shalat – shalat kalian, karena pada saat –
saat seperti itu, Allah Swt senantiasa melimpahkan cucuran Rahmat pada hamba –
hamba Nya. Dia Allah akan menjawab ketika diminta, menyambut ketika diseru dan
akan mengkabulkan permohonan ketika hamba – hamba-Nya berdoa. Wahai Manusia,
sesungguhnya jiwa – jiwa kalian tergadai oleh amal perbuatan kalian, maka
lepaskanlah belenggu itu dengan istighfar – istighfar kalian. Pundak – pundak
kalian telah berat menanggung beban (dosa-dosa), maka ringankanlah beban
tersebut dengan memperlama sujud – sujud (disetiap shalat) kalian. Ketahuilah,
Wahai Manusi, sesungguhnya Alaah yang
Maha Tinggi tlah bersumpah demi keagungan dan kebesaran-Nya bahwa Dia tidak
akan menyiksa (di hari pembalasan kelak) hamba-hamba-Nya yang senantiasa
melaksanakan shalat dan bersujud kaepada-Nya dan pula si hamba, tidak akan
dibayang – bayangi rasa ketakutan pada Api Neraka ketika semua manusia
menghadap memenuhi panggilan-Nya. Wahai Manusia, Barangsiapa diantara kalian
memberi makan (menjamu) seorang mukmin yang (hendak berbukan puasa) dibulan
suci ini, maka pahalanya sama dengan memerdekakan seorang budak serta akan
mendapatkan “pemutihan” dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Salah seorang
yang hadir kala itu berkata : “ wahai Rasulullah, tidak semua dari kami mampu
melakukan hal seperti ini (dalam menjamu bagi yang akan berbuka puasa)”.
Rasulullah Saw menjawab : “ selamtkan dirimu dari Api Neraka walaupun dengan
sebiji kurma. Bebaskan dirimu dari Api Neraka walaupun dengan seteguk air. Wahai manusia, barang siapa diantara kalian
yang berprilaku (Akhlak) mulia dibulan ini, niscaya dia akan sangat mudah
melintasi shiratal Mustaqim, dimana pada saat – saat seperti itu semua kaki
akan mudah tergelincir diatasnya. Barangsiapa yang meringankan tugas seorang
hamba (seperti pembantu rumah tangganya, karyawan, dsj) dibulan ini, Niscaya
Allah akan meringankan pula dosa-dosa timbagnan hitungan amalnya, barangsiapa
yang menahan diri dari perbuatan jahat pada orang lain dibulan ini, niscaya
Allah akan menahan “Amarah Murka Nya” di
saat si hamba berhadapan dengan-Nya, Barangsiapa memuliakan (menyantuni) anak
yatim dibulan ini, Maka Allah akan memuliakannya tatkala si hamba berhadapan
dengan-Nya. Barang siapa menyambung tali persaudaraan dengan bersilaturahmi
dibulan ini, niscaya Allah akan mencucurkan Rahmat-Nya pada saat si hamba
berhadapan dengan Nya. Barang siapa yang memutuskan tali persaudaraan di bulan
ini niscaya Allah akan memutuskan limpahan Rahmat-Nya ketika si hamba
berhadapan dengan Nya. Barng saiapa yang mengisi hari dan malamnya dengan
shalat – shalat Sunnah maka Allah akan mencegah dia dari jilatan Api Neraka.
Barang siapa yang menunaikan satu ibadah Fardhu (wajib) dibulan ini, maka
pahalanya akan sama degan dia menunaikan 70 (tujuh puluh) ibadah fardhu dibulan
lainnya. Barang siapa yang memperbanyak
shalwat padaku dibulan ini, niscaya Allah akan memperberat timbangan amal
(bail)nya, pada saat dimana neraca – neraca
(amal baik) menjadi ringan. Barang siapa yang membaca satu ayat dari
Al-Quran di bulan ini maka pahalanya akan sama dengan dia menghatamkan Al-Quran
di bulan lain. Wahai manusia, sesungguhnya di bulan ini pintu – pintu surga
dibuka oleh karena itu mintalah kalian pada Allah agar tidak menutupinya untuk
kalian kelak, pintu – pintu Neraka di bulan ini ditutup maka memohonlah pada
Tuhan kalian agar tidak membukanya untuk kalian kelak, setan – setan di bulan
ini dibelenggu, maka mintalah pada Tuhan kalian agar jangan diberikan
kesempatan padanya hingga dapat menguasai jiwa – jiwa kalian. Lalu, Sayidina
Ali bin Abi Thalib Kw berdiri dan bertanya : “ Wahai Rasulallah, apakah amal
yang paling mulia dan Afdhol di bulan ini?”. Rasulullah Saw menjawab : “Wahai
Abal Hasan (Ali bin Abi Thalib), Amal paling mulia dan afdhal dibulan ini
adalah menjaga diri dari perkara – perkara yang diharamkan oleh Allah”.
Alhamdulillah
kita diberikesempatan untuk bertemu Bulan yang penuh berkah ini. Writer mengucapkan
selamat melaksanakan Ibadah Puasa bagi umat muslim dimanapun saudara berada,
dan selamat menjalankan amalan – amalan serta aktifitas – aktifitas lainnya.
Diantara
kita semua mungkin sudah banyak mendengar hadits – hadits dan apa – apa saja
yang disunahkan oleh Pendiri Agama ini yaitu Rasulullah Saw tentntang keutamaan
– keutamaan bulan suci Ramadan Al – Karim, sebagaimana khutbah Nabi diatas begitu
banyak hikmah – hikmah, anjuran – anjuran dan nasihat – nasihat yang bisa kita
ambil dalam menjalankan ibadah kita. Oleh karenanya perlu adanya sebuah
penalaran – penalaran yang bisa kita jadikan spirit atau motivasi dalam
menjalankannya.
Euforia menyambut kedatangan bulan ini begitu semarak
di berbagai belahan dunia, kebahagian umat muslim terlihat dari berbagai
ekspresi yang dikeluarkan baik yang bersifat positif dan tak jarang yang menuai
kontroversi. Dari shalat tarawih berjamaah hingga membangunkan orang untuk
sahur, dari buka puasa bersama hingga sahur bersama, dari tadarus bersama
hingga tadarus dalam kesendirian. Aktifitas – aktifitas ini lazin dan menjadi
tradisi Umat muslim khususnya di Indonesia, ada berbagai macam cemoohan di
sosial media yang kerap kali jadi sorotan publik mengenai remaja kita yang
selfie saat terawih dan disebut ada unsur riya’ didalamnya, pemuda yang
membangunkan sahur dengan musik – musik yang keras dan cendrung menggangu waktu
istirahat, speaker mushola dan masjid yang 24 jam nonstop juga hingga saat ini
menjadi perbincangan,
Ada
sebuah nilai positif dan nilai negatif yang kita sendiri bisa memilahnya. Namun
pada saat ini yang menajadi perhatian kita adalah bagaimana generasi muda
menjalankan ibadahnya. Ada sebuah gerakan terstruktur dan sistematis yang
membuat sebagian besar dari kita lalai dan melewatkan bulan ini dengan sia –
sia. Gerakan individualistik yang menyerang pola berfikir generasi kita
sehingga membuat apatis atau tidak perduli dengan lingkungan sosial, padahal
salah satu alasan berpuasa adalah bagaimana kita bisa merasakan yang orang lain
bisa rasakan ketika mereka tidak mempunyai apa – apa untuk dimakan.
Momentum
bulan suci ramadhan adalah sarana kita untuk meningkatkan keta’atan kita kepada
Sang Pencipta dengan limpahan peluang pahala dan pengampunan dari-Nya. Selayak
sebagai generasi muda umat Islam yang mempunyai spirit yang tinggi dan rasa
ingin tahu yang menggebu – gebu terus mencari nila – nilai atau memakrifati ke
Angungan dan ke Esa an Tuhan dengan mengadakan majelis ilmu, karena dengan
adanya majelis yang bernuansa keilmuan akan memberikan pencerahan bagi kita
untuk membuka ruang – ruang baru dalam menggali potensi yang ada di diri kita.
Di bulan ini pula kita berikan anugerah waktu yang panjang dan mulia di hadapan
Tuhan untuk melakukan amalan – amalan yang membuat hati kita menjadi lembut dan
peka dalam menjalankan kehidupan sehari – hari.
Penambahan
pemahaman pengetahuan dan kelembutan hati akan membentuk sebuah pribadi baru
yang mempunyai mentalitas yang baik untuk menjawab tantangan zaman. Penyegaran
diri setelah ditempa di bulan ini akan menjadi butiran baru yang akan
menghantarkan kita pada kualitas pekerjaan, passion, hobby dan karya yang kita buat.
Selain
itu dengan adanya mentalitas yang baik tentunya akan membentuk Pola fikir yang
baru dalam menanggapi kondisi kemuanusiaan yang ada dilingkup global yang
hinggga saat ini belum terpecahkan karena absennya kita dalam pengetahuan internazionalism,
ketika kita telah merasa kenyang saat berbuka puasa maka kita merasakan pula
indahnya kemerdekaan dari rasa lapar. Hal ini selayaknya juga menjadi
perhatian kita akan Kemerdekaan Bangsa
Palestine yang hingga saat ini belum berbuka dari keterjajahan, mereka berpuasa
selama puluhan tahun, mencari pembela dan melawan penjajah dengan senjata
seeadanya. Saat ini mungkin kita belum bisa berbuat apa – apa untuk
berkonstribusi secara langsung terhadap mereka yang menderita, namun munculnya
rasa empati kita adalah sebuah kemajuan yang baik sehinggga dengan itu kita
terus menus meningkatkan peran kita untuk membantu mereka yang tertindas. Kita
diingatkan kembali dengan apa itu dijajah dan apa itu penjajah, mana yang
menjadi teman dan siapa yang jadi lawan.
Pemuda muslim
haruslah menjadi pelopor dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan keagamaan...
Pemuda muslim
hendaknya unggul dalam kegiatan sosial.....
Karena yang
dibutuhkan dalam perjuangannya bukanlah modal materinya melainkan modal
spiritnya dan hal itu hanya dimiliki kaum muda....