Di
tahun sebelumnya didalam blog ini saya telah menulis “Teriakan Dunia Untuk
Palestina” dan sekarang di judul baru ini agak lebih antagonis dan keras yaitu
“Bebaskan Palestina, Sekarang !!!”.
I
think, tak perlu dipertanyakan lagi bahwa kepada zionis Israel ataupun para
penjajah kita tidak layak menggunakan kata yang sopan dan santun, walau mereka
menjadi negara ilegal yang ber adidaya. Dimana negara – negara boneka tunduk
dan patuh serta bersimpuh dihadapan mereka.
Negara
ilegal Israel kini semakin menunjukkan arogansinya dengan mencegah utusan
khusus PBB asal Indonesia untuk mengunjungi palestina, Bapak Makarim Wibisono
bertugas untuk melakukan pemantauan situasi HAM yang ada di palestina yang
dimana nantinya hasil dari pantauan tersebut dilaporkan ke Dewan HAM PBB di
Janewa.
Persoalan
palestina sudah banyak di gubris baik dari segi sejarah, kondisi sekarang dan
bahkan ramalan – ramalan yang akan terjadi dimasa mendatang. Namun saat ini,
yang perlu kita perhatikan adalah peran kita sebagai makhluk yang beragama
dimana kita mempelajari kedamaian hidup, peran kita sebagai makhluk yang
berbangsa dimana kita pernah terjajah selama + 350 Tahun, peran kita
sebagai makhluk yang mempunyai humanity (pri kemanusiaan) dimana kita lebih
peka ketika melihat kucing dan anjing yang terluka daripada tetesan darah
saudara kita dipalestina.
Saya
meyakini di hati kecil umat manusia yang ada di Indonesia merasa tidak rela
akan kejahatan yang terjadi dipalestina, rakyat indonesia yang ramah pasti
tidak menyukai perbuatan rezim zionis yang membuat anak – anak kecil menjadi
yatim – piatu, ibu – ibu menjadi janda dan orang tua kehilangan buah hatinya. Namun
kadang kita tidak tau untuk berbuat apa dan bagaimana agar kita bisa berperan
dalam meringankan penderitaan saudara kita dipalestina. Saat ini saya sampaikan
bahwa jika kita tidak mampu memberi mereka dengan fasilitas maka berilah mereka
dengan sesuatu yang sederhana yaitu Doa, lalu tanamkan didalam diri kita dan di
proklamirkan di dunia nyata sikap keberpihakan kita pada Rakyat Palestina,
karena hal ini mengikis kemunafikan yang telah menyelimuti jiwa raga kita.
Menyinggung
kejadian syahru Ramadhan yang lalu ada berbagai opini dari kaum – kaum munafik
yang membuat propaganda dengan isu – isu sektarian bahwa yang melaksanakan
Demonstrasi, pawai dan orasi didepan umum pada jum’at terakhir dibulan Ramadhan
yang disebut Yaumul Quds International (Hari Al-Quds Dunia) adalah orang –
orang syiah dan secara tegas mereka mengatakan bahwa syiah adalah mazhab kafir
dan melakukan pembelaan terhadap palestina hanya pencitraan. Bagi saudara –
saudara yang terus merefresh informasi Internatioal dan mempunyai akal yang
masih sehat tentunya tau bahwa isue – isue tersebut adalah kebohongan yang
nyata. Inilah dajjal bentuk baru yang menawarkan surga namun sebenarnya neraka
dan mengatakan neraka yang sebenarnya adalah surga.
Membela
palestina adalah surga dan mendapat nilai yang baik di mata Tuhan sebagaimana
Firman Allah : “Sebaik – baiknya manusia
adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya”. Tapi dengan berbagai fitnah yang ada
mereka (kaum munafik) membuat seolah – olah gerakan yang di ikuti oleh Muslim
sunni dan syiah, aktivis HAM Internasional, Umat Nasrani bahkan orang - orang
yahudi (diluar rezim zionis) adalah buatan orang – orang Syiah. Kalaupun benar
lantas mengapa ? apakah anda terusik atau jangan – jangan anda pembela Zionis ?
Kekeliruan
berfikir saat ini yang terjadi dikalangan masyarakat adalah hanya melihat
dengan sekilas persoalan, atau hanya melihat cover (permukaan) permasalahan dan
melupakan essensi (isi,inti) dari persoalan sehingga mudah terombang – ambing dengan
isue – isue murahan dan Alhamdulillah kaum – kaum Intelektual selalu melakukan
konfirmasi (tabayyun) terhadap peredaran berita manja.
Dalam
ketidak pastian berita yang beredar dikalangan masyarakat tentang palestine,
Negara Kesatuan Republik Indonesia tampil dengan gagah berani dan konsisten
melawan real kolonialisme dengan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia –
Afrika di jakarta dan bandung pada tanggal 19 s/d 24 April 2015 yang diikuti sebanyak 89 kepala negara/pemerintahan dari
109 negara di kawasan Asia dan Afrika, 17 negara pengamat dan 20 organisasi
internasional, dan 1.426 perwakilan media domestik dan asing. Ada 3 dokumen
kesepakatan yang dihasilkan oleh KAA tersebut diantaranya adalah deklarasi
kemerdekaan palestina.
Keberpihakan
yang nyata dari era Ir. Soekarno hingga era Ir. Joko Widodo adalah wujud
konsistensi Bangsa Indonesia dalam membela bangsa Agung Palestina dan melawan
bangsa ilegal israel. Kita patut bersyukur hidup di Negara ini yang tidak
seperti Negara – negara lain yang mayoritas Arab menggadaikan kehormatannya
dengan membuka kedutaan – kedutaan israel di negara mereka yang secara automatic
(otomatis) mendukung rezim penjajah yang jahat.
Kita
wajar bangga kepada Republik ini ketika Rakyat Palestina mengatakan bahwa kita
adalah Negeri surga dan Negerinya para Dermawan yang patut dicontoh Negara –
negara lainnya.
Berkat
kuasa Tuhan Yang Maha Esa dan upaya dari Negara Indonesia dan Negara – Negara
pemberani dan tentunya upaya kersa Rakyat Palestina pada tanggal 30 Desember
2015 lalu diselenggarakannya pengibaran Bendera Palestina di kantor pusat PBB
yang membuktikan bahwa upaya pembebasan Al-Quds dan perjuangan Bangsa Palestina
mempunyai kemajuan yang signifikan.
Di
akhir tulisan ini saya ingin sampaikan bahwa peringatan Yaumul Quds
International, Upaya Pemerintah, seniman – seniman musik dan doa – doa kita
untuk Rakyat Palestina telah berbuah manis dan tidaklah sia – sia. Namun hal
ini belum cukup dan harus kita tingkatkan lagi sampai pada 100% bebasnya kiblat pertama umat Islam.
Long
Life Palestine...
Freedom
for Palestine...
Down
Amerika..!!!
Down
Israel... !!!
Down
Colonialism..!!!
No comments:
Post a Comment