Sunday, August 7, 2016

Tentang Pilihan


Dibalik keterkacauan kehidupan manusia ada sebuah sistem yang sadar ataupun tidak, hal itu dibuat dan dilakukan oleh dirinya sendiri. Penting bagi kita untuk selalu mengevaluasi diri kita agar kita tidak terjatuh lembah yang lebih dalam diri perbuatan kita tentang perjalanan hidup ini. Dalam tulisan ini saya tidak mengupas lebih dalam tentang teori – toeri filsafat tentang freewill dan determinism karena akan membuat tulisan ini menjadi bias penuh fatamorgana – fatamorgana karena pembahasannya akan mendalam, panjang dan membutuhkan intensitas berfikir yang kuat serta continuitas.
Inilah sebuah pilihan, simplenya Tuhan dengan karunia-Nya yang berlimpah ruah memberikan kita hak prioritas atau kebebasan untuk memilih mengenai hal – hal yang dilakukan semasa hidup ini dan Tuhan pasti mengetahui sesuatu yang akan dipilih oleh ciptaanya.
Banyak obyek – obyek manusia dalam memputuskan sebuah pilihan, baik tentang wanita/lelaki yang menjadi pendamping hidupnya, tentang hidup mewah atau hidup apa adanya, tentang diam atau berusaha, tentang pasrah atau membara, pilihan akan hidup terhormat atau hidup yang hina. Semua itu bermuara pada sebuah nilai yaitu nilai baik ataupun buruk dan perlu diketahui pilihan yang diputuskan tersebut niscaya akan melahirkan sebuah konsekuensi atau keterikatan sebab dan akibat.
Anda tidak makan akan mengakibatkan lapar, anda menjomblo mengakibatkan ngenes, anda pacaran bisa mengakibatkan perzinahan, anda tidak belajar mengakibatkan bodoh, anda tidak bekerja mengakibatkan kangker (kantung kering), anda egois akan dijauhi dan sebagai bagainya.
Dalam kehidupan sehari – hari kita diperhadapkan dengan banyak tanda tanya yang harus  dijawab dan mengharuskan kita untuk menanggung atas apa yang kita pilih, inilah sebuah pilihan penuh misteri dan konsekuensi.
Pilihan untuk berbohong, ada orang yang mengatakan bahwa berbohong demi kebaikan adalah sesuatu yang sah dan tidak berdosa, andai anda tahu bahwa ungkapan ini membuat ketidak stabilan kejiwaan seseorang karena dengan menutupi fakta dengan kebohongan akan menjadi Bom waktu yang terus menghantui pembohong hingga suatu saat pasti akan meledak. Berbohong yang tertanam sejak kecil akan membiasakan seseorang terus mengulanginya hingga dewasa dan berpengaruh terhadap lingkungan kerjanya, misal di dunia politik akan menjadi koruptor. Walau kemampuan komunikasi yang hebat sedemikian rupa dan bisa menghubungkan golongan satu dengan yang lainnya, jika mengidap kasus tertentu maka yakin dan percayalah ada hal besar yang terus membuatnya takut dan menghabiskan umurnya dalam bayang – bayang kegelapan sehingga ada masanya untuk menanggung dari pilihannya tersebut. Bahwa kekuatan seseorang bukan hanya dari fisik meliankan juga dari mentalnya, mental akan terasah dengan baik ketika kita berani untuk mempertanggungjawabkan kesalahan yang telah kita perbuat.
Pilihan untuk kaya, ada sebuah gaya hidup yang secara tidak langsung mengharuskan kita untuk kaya. Kasarnya, orang miskin dipaksa untuk kaya. Memanipulasi diri dengan mengikuti trand agar tampak seperti yang dibayangkan adalah ketertipuan akal kita memandang dunia ini, dengan dunia yang dibentuk oleh akalnya dari hasil mengikuti trand akan berpotensi melahirkan penghalalan segala cara untuk kaya dan secara tidak sadar membutakan dirinya untuk merampas hak orang lain. Saya tidak melarang anda semua untuk hidup kaya, namun ingin menekankan bahwa diri kita harus kaya dengan cara yang fair, dengan usaha yang keras dan fikir yang sehat. Kadang dikondisi ini bagian besar dari kita tidak sabar berproses dan mengambil langkah yang keliru sehingga berakibat fatal. Bahwa kekayaan sejati manusia akan dianggap ketika dia telah memberikan sesuatu yang dimilikinya. Guru memberikan ilmunya, pengusaha memberikan bagian dari hartanya dan pujangga memberikan bait - bait cinta untuk jiwa – jiwa yang kosong tentangnya.
Pilihan untuk miskin, banyak dikalangan utusan Tuhan yang dimana Dunia ini diperuntukkan kepada mereka untuk menjadi pemimpin umat memilih hidup yang apa adanya. Potensi untuk kaya raya dan bergelimang harta sangat terbuka lebar, lalu apa gerangan yang membuat mereka memilih untuk hidup dalam kekurangan harta ? jawab sendiri...
Pilihan untuk diam, ada diam berkualitas ada diam yang kosong. Diam dalam kekosongan adalah melakukan rutinitas tanpa membuat visi yang kongkrit agar dirinya berguna bagi orang lain. Sebailkanya diam yang berkualitas adalah diam yang didalamnya terdapat proses berfikir yang mendalam dengan mempersiapkan step – step (tahapan – tahapan) agar rencana yang dibuatnya akan berjalan mulus, sederhananya adalah menunggu moment yang tepat untuk bergerak. Bagi orang yang berfikir pesimis akan menjadikan diam adalah alasan untuk menyalahkan lingkungan atau orang lain atas apa yang menimpanya.
Pilihan untuk bergerak, ketakutan yang mendalam akan dunia luar yang ganas akan membuat orang takut untuk bergerak dan tingkat percaya diri yang sangat tinggi membuat orang berlebihan dalam bergerang atau offside. Kedua kalimat tersebut lebih singkatnya disebut pesimis dan pujungan (kutai ;  narsis) yang mempunyai kadar negatif yang tinggi. Padahal jika kita melakukan dengan cara yang tepat dan realistis maka akan memudahkan diri kita untuk berkembang sesuai dengan passion kita. Jika kita bergerak dan setelahnya mengevaluasi diri kita maka jiwa kita akan lega karena telah mengalami keinginan kita yang kandas. Merasa gagal dan mengevaluasi kegagalan menjadi keberhasilan membutuhkan prinsip yang kokoh dengan menikmati kegagalan tersebut menjadi latihan untuk mensukseskan visi yang ingin dicapai. Bahwa pelajaran paling berharga yang kita miliki adalah pengalaman yang dimana pengalaman gagal tersebut akan melatih mental dan skill kita untuk menjadi lebih baik serta semakin kita sering mengalami kegagalan maka kemampuan tersebut akan semakin tajam dan membahana.
Alasan yang tepat dalam pembahasan tentang pilihan ini adalah ketenangan jiwa, bahwa tiada manusia yang tidak menginginkan hidup kedamaian. Untuk memutuskan pilihan maka diperlukan karakter atau prinsip dan prinsip akan hadir ketika kita terus menyelami samudera pengetahuan sehingga kita mampu melihat efek yang akan ditanggung serta mampu mencari penawarnya bahkan kita bisa menghindari permasalahan melalui prinsip yang kita anggap benar.

Jika engkau mengetahui kebenaran niscaya engkau akan tahu dimana engkau akan memilih...
Jika kau ragu dalam bergerak maka hentikanlah, jangan memilih...

Namun jika kau telah yakin maka bergeraklah, jangan mundur...

No comments:

Post a Comment