Sunday, April 30, 2017

Memendam Rasa

Aku bak seorang kesatria yang selalu siap membunuh kapan saja,
Namun aku juga seorang pecundang yang tak bisa mempertahankan cinta yang tulus kepadamu,
Meskipun waktu yang terlewatkan telah lama namun waktu tak mampu menghapusmu dari mataku,
aku layak mendapatkan kata pencundang saat mulutmu yang berucap karena hanya itu yang ku rasakan saatku melihatmu,
Rasa bahagiaku bila bertemu denganmu melebihi rasa bahagia bertemu setelah berpisah dari kematian,
jantung berdetak sangat kencang hingga paru-paruku terasa tertekan, namun hanya aku yang merasakannya,
Kebahagiamu yang sekarang membuatku bertahan dalam situasi dimana cemburu dan benci menjadi rasa bahagia,
mungkinkah ini yang dinamakan cinta untuk di relakan, para putis,penyair sudah lebih dulu tau mengenai cinta hingga aku tak bersedih terlalu lama untuk memahaminya,

Terimakasih cinta

By ; Kajan

No comments:

Post a Comment