Ibu adalah sosok manusia yang menjadi
perantara Tuhan untuk menciptakan kita di dunia ini. Ibu adalah sekolah pertama
bagi sebagian besar umat manusia yang mengajarkan bahasa, cinta dan kasih sayang.
Ibu tak ubahnya seperti bidadari tak bersayap yang di turunkan Tuhan bagi kita,
agar kita terjaga disetiap malam. Sungguh Tuhan telah menitipkan rasa cinta
yang mendalam bagi seorang ibu agar tetap kuat menjaga anaknya didalam
kesunyian. Selain Adam, tiada manusia yang lahir di dunia ini tanpa sosok seorang
ibu.
Benar yang dikatakan para ibu – ibu bahwa
hari ibu adalah setiap hari bukan hanya momentum tahunan, karena memang mereka
pantas untuk mendapatkannya.
Seseorang tak dapat menghitung hak – hak
ibunya dan tak dapat memenuhi hak – haknya. Satu malam yang dijalani oleh
seorang ibu dalam mengurus anaknya nilainya lebih besar daripada tahun – tahun
kehidupan ayah yang setia. Kelembutan dan Kasih sayang yang terkandung dalam
mata yang berbinar seorang ibu adalah kilatan kasih sayang Tuhan pencipta Alam
(Khomaini).
Banyak kesalahan – kesalahkan bahwa
kedurhakaan yang kita lakukan saat ini dan yang terdahulu kepada ibu kita,
namun lihatlah wajahnya entah dia telah kembali atau masih kita jumpai,
terpancar pintu maaf dan kasihnya.
Dahulu kala sosok perempuan dipandang sebagai
aib oleh para manusia durjana yang menganggap perannya sangat terbatas dan
tidak bisa dijadikan kebanggan sebagaimana kaum pria. Perlakuan mereka terhadap
Bunda Maryam (maria) binti Imran, ibunda dari Isa Al-Masih (Yesus) saat umur 6
tahun sudah merasakan diskriminasi dan kekerasan fisik oleh umat yang mengaku
wakil Tuhan. Anda mungkin pernah mendengar tingkah laku kaum yang membunuh bayi
perempuan (calon ibu) dikubur dalam keadaan hidup – hidup. Kejahatan ini terus
berlanjut dari era ke era.
Alangkah malangnya di era ini, sosok ibu masa
depan di eksploitasi sebagai pengumbar nafsu dengan mengatasnamakan
profesionalisme kerja dan trand kekinian. Pemudi kita di hinakan atas nama
cinta dan kasih sayang, gadis – gadis kita hidup dalam dunia kebebasan yang
menjatuhkan. Ada kekuatan besar yang tanpa sadar membuat perempuan kita
kehilangan kehormatannya. Hal ini membuktikan bahwa dahulu wanita di aniaya dan
dilecehkan secara terang - terangan, sekarang secara automatics wanita
dilecehkan oleh lingkungan yang membuatnya berubah.
“Pohon yang
baik tumbuh dari benih, perlakuan dan lingkungan yang baik pula”
Dalam tulisan ini saya mengingatkan diri saya
pribadi dan semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian, marilah kita bersama
– sama menjaga kehormatan para calon ibu – ibu masa depan, karena dengan
terjaganya kehormatan mereka nantinya akan melahirkan anak – anak yang baik dan
bisa memberikan manfaat bagi orang banyak dengan segala kewibawaannya.
Inilah ibu, sosok unik yang tak tergantikan
sebagai “manifestasi” Tuhan yang harus kita hormati dan selalu kita doakan
(sebagaimana perintah Tuhan). Tiada hal yang membahagiakan bagi mereka selain
melihat buah hatinya bahagia, dibalik segala hal yang kita anggap ibu kita
salah terdapat cinta – cinta tersembunyi yang kita tak mengerti itu.
Cintaku pada ibu, tak tergantikan oleh wanita
manapun . . . . .
No comments:
Post a Comment