Tuesday, October 24, 2017

SEJARAH MENENTUKAN MASA DEPAN

Kalimat dari tema diatas menegaskan akan spirit pembangunan dalam menjalani kehidupan saat ini dengan landasan pemahaman historis dan orientasi futuristik sehingga pandangan – pandangan gerakan – gerakan menimbulkan prestasi – perstasi yang ingin digapai atas buah hasil pendahulu yang dianggap sukses dalam bidang tertentu.

Manusia mempunyai unsur didalamnya yaitu berupa penilaian, yang dimana potensi menilai tersebut mengidentikkan pada kebutuhan untuk selalu mempunyai tokoh yang di pedomaninya dan dengan itu manusia terus melakukan sebuah pencarian akan sosok yang sempurna baginya. Pencarian demi pencarian tidak terlepas dari pengamatan sejarah individu yang digandrunginya dan berupaya untuk mendalami step by step perjalanan hidup serta track record nya dikancah kehidupan yang menjadikannya sukses.

Suatu hal lain yang tidak bisa kita lepaskan lagi dari sifat manusia adalah keinginan untuk menjadi pribadi yang besar atau sukses. Harapan akan terwujudnya keinginan yang begini dan begitu melazimkan seseorang untuk senantiasa belajar guna memperdalam kapasitas diri dengan melakukan berbagai macam cara, entah hal itu sesuai dengan hukum kausalitas ataupun tidak bisa berpotensi membuat orang menjadi tidak terkendali dan tanpa sadar menyakiti unsur lain yang diluar darinya.

Tiada manusia yang lahir tanpa mencontoh, tiada manusia yang bisa berkembang secara independen, tiada pula makhluk didunia ini yang tidak membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Realitas inilah yang disebut dengan fitrah manusia untuk meniru para pendahulunya untuk menjalankan aktifitas kehidupan walaupun adanya perbedaan kondisi dan adanya perubahan akan perkembangan zaman yang pastinya manusia pasti mencari pelajaran dari aktor sejarah dengan melihat essensi perjalanannya. Namun dibalik heroistiknya seorang tokoh yang dikaguminya, kadang manusia melupakan tujuan yang sebenarnya dari kehebatannya tersebut.

Dewasa ini kebanyakan dari kita saat ini menggantungkan impian dan memahami kesuksesan dengan tolak ukur yang rendah yaitu berupa materi, ketenaran dan kenikmatan – kenikmatan yang bersifat sementara sehingga ketika sudah mencapai hal tersebut berakibat pada pola hidup yang cendrung hedonistik, mematikan rasionalitas dan jika akal sehat manusia menghilang maka bersiaplah untuk jatuh dalam lubang kehinaan.

Kebutuhan akan makanan, pendidikan, kesehatan, pakaian, tempat tinggal yang layak dan biaya hidup yang lainnya adalah kewajiban bagi manusia untuk dilengkapi serta dicarikan jalan keluarnya. Benturan – benturan akan masalah ekonomi membuat manusia kadang merasa gamang dan dengan serta merta mencari jalan keluar yang praktis untuk menyelesaikannya serta menghilangkan aspek – aspek lain sebagai syarat ideal dalam pencapaian problema yang dihadapi. Disinilah sebenarnya awal mula munculnya penyewengan – penyelewengan moral manusia yang menjadikan perbuatannya berdampak buruk bagi orang lain atau dengan kelemahan mental ini orang tersebut mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya.

Perlu kita ingat bersama bahwa dunia ini mempunyai sistem akurasi yang kausal atau mempunyai hukum sebab - akibat yang dimana apabila perbuatan baik pasti akan mendapatkan ganjaran kebaikan, begitu pula sebaliknya jika berperilaku buruk maka keburukan itu cepat ataupun lambat akan kembali pada dirinya. Hal ini sudah banyak kita jumpai didalam sejarah dan berita dari media – media yang kita amati belakangan ini.

Sebagaimana yang di ungkapkan oleh sang revolusioner berperawakan sederhana dari India, Mahatma Gandhi “ada 3 hal yang tidak bisa disembunyikan dari dunia ini : yang pertama adalah matahari, yang kedua adalah rembulan dan yang ketiga adalah kebenaran”. Kita mengetahui hadirnya sang mata hari dan rembulan silih berganti dan kadang tertutup oleh awan yang dimana untuk sementara waktu menjadikan ia tak tampak namun pada akhirnya semua orang mengetahui dan merasakan manfaat dari benda langit tersebut. Begitu pula kebenaran, sehebat dan sekuat apapun manusia menutupinya maka tabir – tabir penghalang itu akan terungkap setelah itu maka nampak dengan jelas antara perbuatan yang benar dan perbuatan yang menyimpang.

Hal yang saat ini perlu kita lakukan untuk membuat sejarah bagi masa depan adalah berupaya agar tidak melakukan perbuatan – perbuatan yang merugikan diri sendiri dengan orang lain dengan berhati – hati dalam bersikap, memahami kebenaran secara universal, berfikir dengan logis dan orientatif serta memperlakukan orang lain sebagaimana kita senang ketika diperlakuka. Artinya bahwa jika didalam kondisi tertentu reasionalitas kita hilang karena benturan keadaan maka yang harus kita lakukan adalah menahan diri dan jangan menjadikan hawa nafsu menguasai diri sebab jika kita meneruskan perlawanan kepada akal sehat dan hati nurani maka sudah pasti kita akan jatuh dalam jurang yang gelap dan cemooh dunia.

Pembentukan karakter manusia yang mengedepankan akal sehat dan meyakini eksistensi hati nurani tentu tidak didapat dengan cara yang instan, karena untuk mencapai hal itu perlu adanya penyucian diri baik secara jasadi dengan tidak mengkonsumsi barang haram atau sesuatu yang bukan menjadi hak kita, maupun secara bathiniah dengan banyak membaca dan mengkaji ilmu – ilmu atau pengetahuan yang mengarahkan kita pada tujuan kebenaran.

Tidaklah mudah untuk mencapai hal itu, pasti banyak godaan -  godaan yang menyertai orang untuk berubah kearah yang lebih baik, mengalihkan perhatian manusia untuk merecovery kesempurnaan manusia adalah sifat setan yang ada didalam diri kita, maka hanya ada satu jalan bagi kita untuk belajar konsisten, yaitu dengan mengikuti orang – orang yang benar, memegang tali – temali kebenaran yang telah diaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari serta dan berupaya dalam memahami segala fenomana – fenomena yang mereka hadapi secara terus menerus.


Tumpahkan semangat muda pada arah yang jelas dan perjuangan yang tidak absurd, karena sejarah menentukan masa depan.

No comments:

Post a Comment